Stockholm, TP – Salwan Momika, pria asal Irak yang memicu kontroversi dengan aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia pada 2023, dilaporkan tewas ditembak, menurut otoritas setempat.
Juru bicara Kantor Kejaksaan Swedia mengonfirmasi kepada CNN bahwa Momika ditembak mati di ibu kota Stockholm pada Rabu (7/2/2025).
Kepolisian Stockholm menyatakan bahwa lima orang telah ditangkap pada Rabu malam dengan dugaan keterlibatan dalam kasus pembunuhan tersebut.
Sebelum insiden ini, Momika dijadwalkan menerima putusan dalam persidangan atas tuduhan penghasutan kebencian rasial. Namun, pengumuman putusan itu kini ditunda, kata Goran Lundahl, pengacara dari Pengadilan Distrik Stockholm.
Momika, yang mengaku datang ke Swedia dari Irak pada 2018, sebelumnya menyatakan bahwa aksinya dilakukan karena ia menganggap Al-Qur’an seharusnya dilarang di seluruh dunia. Menurutnya, kitab suci umat Islam itu dapat mengancam demokrasi, nilai-nilai kemanusiaan, hak asasi manusia, dan hak perempuan.
Pada awalnya, otoritas Swedia berusaha melarang aksi demonstrasi Momika dengan menolak izin unjuk rasa. Namun, Pengadilan Banding Stockholm membatalkan keputusan tersebut dengan alasan kebebasan berbicara.
Sebuah akun di platform X, yang diklaim sebagai milik Momika, rutin membagikan perkembangan kasus hukumnya pada 2025 kepada lebih dari 230.000 pengikut. Akun tersebut juga kerap mengunggah pernyataan bernada anti-Islam.
Bulan ini, akun itu sempat menggalang donasi untuk menyewa pengacara yang akan membantunya mengajukan suaka ke Amerika Serikat.
Kepolisian Stockholm menyatakan bahwa penyelidikan atas pembunuhan ini akan ditangani oleh jaksa. Selain itu, badan keamanan negara juga akan dilibatkan karena ada kemungkinan insiden ini terkait dengan kepentingan asing, ungkap Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dalam konferensi pers yang disiarkan oleh penyiar publik SVT.