Gencatan senjata, badan kemanusiaan PBB tingkatkan bantuan di Gaza

- Kontributor

Jumat, 17 Januari 2025 - 23:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi Gaza Pasca Invasi Panjang yang dilakukan Israel

Kondisi Gaza Pasca Invasi Panjang yang dilakukan Israel

TP – Dengan kesepakatan gencatan senjata membawa secercah harapan bagi jutaan orang di Jalur Gaza setelah hampir 15 bulan konflik yang menghancurkan, badan-badan bantuan PBB terus memberikan bantuan sembari memobilisasi peningkatan pengiriman bantuan.

Kesepakatan gencatan senjata Gaza yang diumumkan pada Rabu (15/1) akan mulai berlaku pada Minggu (19/1), meskipun beberapa tantangan muncul di menit-menit terakhir, yang berpotensi mengancam jadwal pemberlakuan gencatan senjata mengingat karena pertikaian masih berlanjut.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Kamis (16/1) mengatakan mereka masih menerima laporan mengenai warga Palestina yang tewas akibat pengeboman yang berlangsung di Gaza.

Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan pihaknya siap mengirim makanan ke Gaza.

“Kami memiliki 80.000 ton makanan yang menunggu di luar Gaza atau sedang dalam perjalanan masuk,” ungkap WFP dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

Mereka menambahkan pasokan tersebut cukup untuk memberi makan lebih dari 1 juta orang selama sekitar tiga bulan.

Baca Juga :  The Latest News in R&B Music: A Look at Super Bowl Performances, New Albums, Rising Stars, and Tribute to Aaliyah

“Gencatan senjata membawa harapan, namun kami membutuhkan pergerakan tim kemanusiaan dan pasokan yang tidak dibatasi guna menjangkau mereka yang membutuhkan,” kata WFP.

Namun, bantuan tidak hanya diberikan dalam bentuk makanan.

OCHA menyampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para mitranya memfasilitasi evakuasi medis bagi 12 pasien dan hampir 36 pendampingnya dari Jalur Gaza.

Sebagian besar dari mereka menderita kanker dan gangguan imunologi, dan akan mendapatkan perawatan di Albania, Prancis, Norwegia, dan Rumania.

WHO mengatakan seiring mulai berlakunya gencatan senjata, lebih banyak negara harus ambil bagian untuk menerima pasien tambahan yang membutuhkan perawatan khusus.

Lebih dari 12.000 orang menunggu evakuasi medis di luar Gaza, yang sistem kesehatannya hancur akibat konflik selama lebih dari 15 bulan.

Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) melaporkan lebih dari 1.070 staf kesehatan UNRWA bekerja di pusat-pusat kesehatan, klinik sementara, dan fasilitas medis di seluruh Gaza, memberikan lebih dari 16.000 konsultasi kesehatan setiap harinya.

Baca Juga :  Israel Kembali Perketat Akses ke Kompleks Al Aqsa Selama Ramadan

Kantor tersebut mengatakan tim medis UNRWA juga memastikan dukungan khusus untuk pasien. Pada 11 Januari saja, mereka memberikan perawatan bagi hampir 1.100 wanita hamil dan baru melahirkan yang berisiko tinggi, layanan kesehatan gigi dan mulut bagi hampir 600 pasien, dan fisioterapi untuk lebih dari 300 pasien.

Menuding UNRWA disusupi anggota Hamas, Israel mengesahkan undang-undang yang melarang badan tersebut untuk beroperasi di Gaza mulai akhir bulan ini.

Sejumlah juru bicara PBB berulang kali mengatakan UNRWA, yang mempekerjakan 30.000 orang di wilayah tersebut, akan terus menyediakan bantuan di Jalur Gaza dan badan dunia tersebut tidak berencana menarik diri.

Sumber Berita: Antara

Berita Terkait

Pemimpin Tertinggi Iran Tolak Tekanan Negosiasi dari Negara Adidaya
Israel Kembali Perketat Akses ke Kompleks Al Aqsa Selama Ramadan
Pria yang Membakar Al-Qur’an di Swedia Tewas Ditembak
Trump Keluarkan Kebijakan Larang Perempuan Transgender Bertanding di Olahraga Wanita
Trump Umumkan Penarikan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia
The Latest News in R&B Music: A Look at Super Bowl Performances, New Albums, Rising Stars, and Tribute to Aaliyah
Barack Obama: A Legacy of Progress and Change
The Trump Administration’s Legacy in World Politics: An Assessment

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 10:19 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Tolak Tekanan Negosiasi dari Negara Adidaya

Kamis, 27 Februari 2025 - 09:35 WIB

Israel Kembali Perketat Akses ke Kompleks Al Aqsa Selama Ramadan

Jumat, 7 Februari 2025 - 21:06 WIB

Pria yang Membakar Al-Qur’an di Swedia Tewas Ditembak

Jumat, 7 Februari 2025 - 20:57 WIB

Trump Keluarkan Kebijakan Larang Perempuan Transgender Bertanding di Olahraga Wanita

Selasa, 21 Januari 2025 - 23:45 WIB

Trump Umumkan Penarikan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia

Berita Terbaru

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berbicara dalam sebuah pertemuan di Teheran pada 8 Maret.

Internasional

Pemimpin Tertinggi Iran Tolak Tekanan Negosiasi dari Negara Adidaya

Senin, 10 Mar 2025 - 10:19 WIB