BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Jakarta dan Surabaya

- Kontributor

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi 'Indonesia Gelap'. (Foto. BBC)

BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi 'Indonesia Gelap'. (Foto. BBC)

Jakarta, TP – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi unjuk rasa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ di Jakarta pada Jumat (21/02/2025). Aksi ini merupakan puncak dari rangkaian demonstrasi yang telah berlangsung sejak Senin (17/02/2025) di berbagai daerah.

Koordinator BEM SI, Anas Rabbani, menyatakan bahwa aksi akan dimulai pukul 13.00 WIB dengan arak-arakan dari Taman Ismail Marzuki (TIM) menuju kawasan dekat Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Sekitar 30 organisasi sipil turut serta dalam aksi ini dengan membawa tuntutan yang telah disuarakan sebelumnya.

“Aksi ‘Indonesia Gelap’ dari TIM ke Istana dimulai pukul 13.00 WIB. Ada lebih dari 30 organisasi yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil dengan tuntutan yang tetap sama,” ujar Anas.

Sejumlah tuntutan yang diajukan dalam aksi ini di antaranya pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025, transparansi terkait pembangunan dan pajak rakyat, serta evaluasi besar-besaran terhadap program makan bergizi gratis. Selain itu, massa aksi juga menolak revisi Undang-Undang Minerba, menolak dwifungsi TNI, serta mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan juga menjadi sorotan dalam aksi ini.

Baca Juga :  Wednesday Addams Musim Pertama | Teaser Resmi | Netflix

Tak hanya di Jakarta, aksi serupa juga digelar di Surabaya, Jawa Timur. Mahasiswa, akademisi, dan masyarakat sipil melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jatim sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat dan melemahkan demokrasi.

Korlap aksi di Surabaya, Thanthowy Syamsuddin, menjelaskan bahwa gerakan ini lahir sebagai respons terhadap keputusan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Pihaknya telah melakukan kajian terkait sejumlah kebijakan yang menjadi dasar tuntutan aksi.

“Kajian substantif telah dilakukan untuk menjelaskan urgensi tuntutan, dilengkapi dengan data, dampak sosial-ekonomi, serta rekomendasi kebijakan,” kata Thanthowy pada Kamis (20/02/2025).

Selain tuntutan yang telah disuarakan sebelumnya, massa aksi di Surabaya juga mendesak pengesahan RUU yang prorakyat, seperti RUU Masyarakat Adat, RUU Perampasan Aset, dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Mereka juga menolak revisi UU TNI dan Polri yang dinilai mengancam reformasi dan memperluas peran TNI-Polri di ranah sipil, berpotensi meningkatkan represi, serta melemahkan demokrasi.

Baca Juga :  Ramadan: A Month of Spiritual Reflection, Devotion, and Charity

Massa aksi juga menolak revisi UU Minerba dan Kejaksaan karena dianggap menguntungkan oligarki tambang dan melemahkan independensi hukum. “Revisi ini berpotensi meningkatkan eksploitasi sumber daya alam serta mengurangi independensi kejaksaan,” ujar Thanthowy.

Selain itu, mereka mendesak pemerintah mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran serta struktur kabinet yang dinilai terlalu besar.

“Tuntutan aksi #INDONESIAGELAP didasarkan pada kajian data dan fakta yang kuat. Gerakan ini bertujuan mendesak pemerintah dan DPR untuk bertindak demi kepentingan rakyat, bukan oligarki. Masyarakat sipil akan terus mengawal dan memastikan demokrasi tetap berada di jalurnya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kapolri Lakukan Mutasi Besar-Besaran, Sejumlah Pejabat Polri di Aceh Berganti Jabatan
Seluruh Pegawai Otorita IKN Mulai Berkantor di Ibu Kota Nusantara
Jadwal Libur Siswa Selama Ramadhan Dimajukan, Waktu Belajar di Rumah Lebih Panjang
DJP Pastikan Penghapusan Sanksi Administratif Telat Lapor SPT Masa Januari-Maret 2025
Ulama Dayah Aceh Barat Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada 2 Maret 2025
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025
Diskon Tarif Listrik 50 Persen Berakhir Besok, Tidak Akan Diperpanjang
Megawati Instruksikan Kader PDIP Tidak Hadiri Retret di Magelang

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 23:16 WIB

Kapolri Lakukan Mutasi Besar-Besaran, Sejumlah Pejabat Polri di Aceh Berganti Jabatan

Selasa, 4 Maret 2025 - 22:58 WIB

Seluruh Pegawai Otorita IKN Mulai Berkantor di Ibu Kota Nusantara

Senin, 3 Maret 2025 - 13:26 WIB

Jadwal Libur Siswa Selama Ramadhan Dimajukan, Waktu Belajar di Rumah Lebih Panjang

Minggu, 2 Maret 2025 - 13:39 WIB

DJP Pastikan Penghapusan Sanksi Administratif Telat Lapor SPT Masa Januari-Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 23:35 WIB

Ulama Dayah Aceh Barat Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada 2 Maret 2025

Berita Terbaru

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berbicara dalam sebuah pertemuan di Teheran pada 8 Maret.

Internasional

Pemimpin Tertinggi Iran Tolak Tekanan Negosiasi dari Negara Adidaya

Senin, 10 Mar 2025 - 10:19 WIB